KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Warga memancing dia area proyek Banjir Kanal Timur (BKT), Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu (02/01/2009). Meski ada larangan untuk bermain maupun memancing dari pengelola proyek BKT, warga tetap nekat melakukannya.
Minggu, 3 Januari 2010 | 06:18 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan
JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Banjir Kanal Timur (BKT) menjadi harapan besar bagi sebagian besar warga agar bisa terbebas dari banjir. Warga berharap, hadirnya kanal ini mampu menekan potensi banjir yang meresahkan warga sekitar BKT, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Utara.
Agus (22), warga Marunda mengaku senang dengan proyek kanal ini. Setidaknya, kini rumahnya tidak lagi terendam banjir jika gelombang laut sedang pasang. Ini karena adanya kanal dan pintu air yang telah selesai dibangun di Marunda.
"Sekarang kalau laut pasang paling cuma banjir dua jam terus surut lagi. Kalau dulu bisa sampai dua hari enggak turun-turun," ujarnya saat ditemui Kompas.com, di Marunda, Jakarta, Sabtu ( 2/1/2010 ).
Lain lagi dengan Tuti Alawiyah (39), warga Karang Tengah, Rorotan, Cilincing. Dia berkisah, kampungnya itu sering banjir setiap tahunnya. Umumnya, banjir datang setiap akhir bulan Januari atau saat mulai memasuki bulan Februari. Dia berharap, tahun ini rumahnya bisa bebas banjir menyusul selesainya pembangunan BKT. "Ya harapannya sih begitu ya. Bisa bebas banjir. Tapi tidak tahu juga sih," tuturnya.
Sahudin (54), warga Rawa Bebek, Pulogebang juga menaruh harapannya terhadap kanal ini. Kendati rumahnya selalu luput dari banjir, namun dia berharap kanal ini bisa menekan potensi banjir di Jakarta. Sementara itu, saluran BKT telah tembus laut sesuai target yang ditetapkan sebelumnya pada 31 Desember 2009 lalu.
0 komentar:
Posting Komentar