Minggu, 20 Juni 2010

8 BUMN Masuk Program Likuidasi

Diposting oleh Diptarina Yasmeen di 18.34 1 komentar


8 BUMN Masuk Program Likuidasi
Senin, 7 Juni 2010 - 16:58 wib
Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Foto: Yudistiro Pranoto/Koran SI
JAKARTA - Sebanyak delapan badan usaha milik negara (BUMN) masuk dalam program likuidasi Kementerian BUMN. Hal itu dilakukan menyusul kondisi perusahaan tersebut yang secara finansial tidak bisa dipertahankan.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, untuk melikuidasi sejumlah bumn yang secara finansial negatif dan tidak lagi beroperasi tersebut, pemegang saham akan melakukannya dengan hati-hati.

“Kalau mengacu kepada bumn rugi 2009, ada 20 BUMN dan tahun ini sekira delapan hingga 10. Mengacu pada daftar rugi tersebut, yang dilikuidasi merupakan bagian dari itu. Mungkin dari delapan itu masuk program likuidasi tapi itu hati-hati,” kata dia, di Jakarta, Senin (7/6/2010).

Pemegang saham akan melihat dampak hukum, keuangan dan sumber daya manusia (SDM) sebelum melikuidasi BUMN. Kendati demikian, dia enggan mengungkapkan jumlah dan nama perusahaan pelat merah yang terancam likuidasi.

Namun, dia menyebut, PT Survei Udara Penas dan Perum Perusahaan Film Negara (PFN) masuk dalam program likuidasi. Bahkan, direksi PFN sudah melakukan komunikasi dengan kementerian menegnai rencana likuidasi tersebut.

“Djakarta Llyold itu mati suri, Balai Pustaka itu kecil sekali. Namun, PFN kemungkinan sulit dan kita akan evaluasi lagi. Kalau tidak perlu, maka kita akan likuidasi,” imbuh dia.

Adapun, BUMN merugi di tahun ini, yakni PT Kertas Kraft Aceh (KKA), Djakarta Lloyd, PT Balai Pustaka, PT Survei Udara Penas, PFN, PT Industri Kapal Indonesia (IKI), PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Rencana likuidasi tersebut, kata dia, dilakukan tahun ini, namun prosesnya belum tentu akan selesai pada 2010.

Namun, sebelum melikuidasi BUMN bersangkutan, pemegang saham masih berupaya menyelamatkan sejumlah BUMN yang merugi di tahun ini agar tidak terlikuidasi.

Salah satu upaya yang dilakukan, dengan menjadikan bumn tersebut sebagai badan layanan umum (BLU). Kementerian juga membuka kesempatan bagi perusahaan swasta yang akan mengambil alih bumn dengan sektor sama guna menyehatkan BUMN rugi.

“Kita sambut baik jika ada sektor swasta yang ingin mengambil laih BUMN karena untuk menyehatkan BUMN,” ujarnya.

Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu sebelumnya menuturkan, Survei Udara Penas dan PFN terancam likuidasi antara kondisi keuangannya yang negatif dan sudah tidak beroperasi.

Adapun, KKA mengalami masalah di penyediaan bahan baku. Masalah Djakarta Lloyd, PT IKI, dan PTDI terletak pada rekening dana investasi/sub loan agreement (RDI/SLA). Adapun, MNA pada penambahan pesawat. "Jika tambahan pesawat sudah datang pada pertengahan Juni, maka dana akan cair," ujarnya.

Seperti diketahui, dana restrukturisasi MNA tahap kedua sebesar Rp310 miliar diharapkan efektif sebelum Juli mendatang. Pasalnya, sebanyak 13 unit pesawat MA60 akan mulai datang secara bertahap pertengahan bulan ini.(J Erna/Koran SI/ade)

Sumber:
Okezone.com
http://economy.okezone.com/read/2010/06/07/320/340393/8-bumn-masuk-program-likuidasi


Merger

Diposting oleh Diptarina Yasmeen di 18.26 0 komentar



Merger
Merger, konsolidasi, akuisisi adalah hal yang sangat umum dilakukan agar perusahaan dapat memenangkan persaingan, serta terus tumbuh dan berkembang.
Joseph F. Sinkey (1983), menjelaskan motivasi yang mendorong bank untuk melakukan merger, antara lain: a) Untuk mendapatkan kesempatan beroperasi dalam skala usaha yang hemat, b) Guna meningkatkan pangsa pasar, c) Menghilangkan tidak efisien melalui operasional dan pengendalian finansial yang lebih baik, d) Kesempatan menggabungkan sumber daya ataupun pasar yang dimiliki masing-masing Bank. Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang mendorong motivasi untuk merger, seperti: upaya diversifikasi, menurunkan biaya dana, dan menaikkan harga saham secara emosi (bootstrapping of earning per share) karena adanya pengumuman akan merger bagi Bank publik.

Merger merupakan salah satu pilihan terbaik untuk memperkuat fondasi bisnis, jika merger tersebut dapat memberikan sinergi. Sutan Remy Syahdeini dalam makalah berjudul “Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank” memberikan definisi merger atau penggabungan usaha adalah penggabungan dari dua Bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu Bank dan melikuidasi Bank-bank lainnya.
Prasyarat melakukan merger

Hazel J.Johnson (1995) menyatakan, prasyarat yang harus dianalisis terlebih dahulu dari kedua Bank yang akan melakukan merger adalah:
1. Kondisi keuangan masing-masing Bank, merger sesama bank sehat atau karena collapse
2. Kecukupan modal
3. Manajemen, baik sebelum atau sesudah merger
4. Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa Bank tersebut

Johnson lebih lanjut menyatakan setiap lembaga yang akan melakukan merger, pada umumnya mempunyai beberapa isu penting yang relevan untuk dianalisis sebelum merger dilakukan, antara lain:
• Kapan waktu yang tepat untuk melakukan merger?
• Bagaimana mengidentifikasi kecocokan pasangan (partner) untuk merger?
• Bagaimana mengkomunikasikan dengan baik atas rencana merger ini kepada

seluruh pihak yang berkepentingan agar niat merger mempunyai dampak yang positif di pasar?
• Bagaimana melakukan cara, yang akan dilakukan untuk konsolidasi diantara Bank yang merger?
Evaluasi keberhasilan dan kegagalan merger
Membuat proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum merger dilakukan secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas) atas perusahaan yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi yang akan diperoleh, dilihat dari sinergi operasional dan sinergi finansial.
Sinergi operasional, umumnya dengan membandingkan sumber daya masing-masing perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan, perencanaan strategik, Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi Teknologi yang digunakan, dan budaya kerja masing-masing perusahaan.

Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan, berupa neraca dan laba rugi, baik yang berupa on atau off balance sheet, serta fee based income. Metoda yang digunakan bermacam-macam, salah satunya menitik beratkan pada cash flow, sebagai berikut:
1. Analisis proyeksi arus kas dengan menggunakan diskon faktor sesuai biaya dana perusahaan (Discounted cash flow approach)
2. Analisis yang didasakan atas ratio harga saham dengan pendapatan (Price Earning Ratio) dibandingkan dengan nilai P/E dari perusahaan sejenis
3. Penilaian atas dasar nilai buku,yang beberapa pos dari neraca disesuaikan dengan perkiraan risiko yang mungkin ada sehingga mengurangi nilai buku (Adjusted book value)

Banyak perusahaan atau Bank yang mengalami kegagalan saat dilakukan merger, disebabkan, antara lain:
1. Harga yang ditetapkan saat dilakukan merger terlalu tinggi akibat analisis sebelumnya tidak akurat
2. Sumber pembiayaan merger berasal dari pinjaman berbiaya tinggi
3. Asumsi yang salah dengan mengharapkan booming market, yang ternyata terjadi sebaliknya
4. Tergesa-gesa, sebelum dilakukan uji tuntas dengan baik
5. Perbedaan kedua perusahaan terlalu besar
6. Budaya kerja tak dapat disatukan
7. Krisis manajerial karena ingin mempertahankan semua manajemen yang ada di kedua perusahaan

Kesimpulan:
1. Merger hanya akan dilakukan jika nilai dari perusahaan hasil merger lebih besar dibanding dengan jumlah nilai masing-masing perusahaan
V merger > V a + V b
V merger = nilai (value) perusahaan hasil merger
V a = nilai perusahaan a sebelum merger
V b = nilai perusahaan b sebelum merger
2. Walaupun hasil analisis menunjukkan bahwa hasil merger akan lebih baik, namun tetap memerlukan waktu penyesuaian, terutama untuk menyatukan budaya kerja dari kedua perusahaan

Sumber data:
1. Johnson, Hazel J. Bank Mergers, Acquisition & Strategic Alliances. New York: Richard D. Irwin, Inc., 1995
2. Sinkey, Joseph F., Jr. Commercial Bank Financial Management. New York: Macmillan Publishing Co., Inc., 1983
3. Sjahdeini, Sutan remy, Prof. DR. SH. Merger, Konsolidasi dan Akusisi Bank. Jakarta: Perpustakaan IBI. Tidak dipublikasi
4. Sumber bacaan lain, dari hasil seminar, ikut pelatihan dan lain-lain
http://edratna.wordpress.com/2007/06/18/merger/
 

Berbagi Cerita . . . Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez