Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Dalam cerita anak-anak berjudul “Alice in Wonder Land” diceritakan bahwa pada suatu hari Alice dan sahabatnya, seekor kucing, tersesat di hutan. Dia tidak mengetahui kemana harus pergi pada saat di depannya terdapat beberapa pilihan jalan yang harus dilalui. Bertanyalah Alice pada sahabatnya
• ”Tolong tunjukkan pada saya jalan mana yang harus saya ambil agar tidak tersesat lagi”
Si kucing bertanya kembali :
• ”Sebelum saya tunjukkan jalan, maukah Alice memberitahukan akan pergi kemana?”
• ”Saya tidak tahu mau pergi kemana” Alice menjawab.
Akhirnya si kucing berkata ”
• ”Jika engkau tidak tahu mau kemana, maka jalan mana saja yang akan kamu ambil tidak akan membuat engkau tersesat Toh Alice tidak mempunyai tujuan / tempat yang hendak dituju”.
Ilustrasi cerita di atas menggambarkan bahwa setiap perusahaan harus menentukan tujuan yang akan dicapai pada masa akan datang. Dari tujuan tersebut akan ditentukan strategi. Penentuan tujuan sangat penting dilakukan agar langkah-langkah yang hendak perusahaan lakukan menjadi lebih terarah (tidak tersesat) dan akhirnya dapat melkukan efisiensi dalam implementasinya.
Para pendiri ataupun pemimpin perusahaan mempunyai suatu tujuan jangka panjang yang akan dituju oleh perusahaannya. Tujuan tersebut merupakan suatu impian / keadaan dimasa akan datang yang dicita-citakan oleh seluruh personil organisasi (dari jenjang Dewan Komisaris hingga pesuruh) untuk dicapai dengan melukan aktivitas bisnis. Cita-cita dimasa depan yang ada dipemikiran para pendiri inilah yang disebut sebagai ”Visi” dari sebuah perusahaan
MISI
Visi yang telah ada tersebut akan sangat sulit dimengerti oleh pihak-pihak yang ada di dalam organisasi / perusahaan karena sifatnya yang multi dimensi, tidak tertulis dan hanya ada dalam benak para pendiri. Pihak-pihak terkait ataupun personil yang baru saja masuk ke dalam organisasi tentunya tidak akan mengerti arah mana yang akan dituju oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Agar setiap orang dalam organisasi memahami cita-cita perusahaan maka dipandang perlu ”Visi tersebut dibuat secara tertulis. Visi tertulis inilah yang dikenal sebagai ”Mission Statement” atau pernyataan misi. Visi para pemimpin pendiri republik ini juga dibuat tertulis yaitu yang kita sebut sebagai Garis-garis Besar Haluan Negara, dimana tertulis di dalamnya cita-cita masyarakat adil dan makmur.
Suatu pernyataan misi yang baik adalah bagian penting untuk dapat membuat, mengaplikasi dan mengevaluasi strategi. Mengembangkan dan mengkomunikasikan pernyataan misi yang baik adalah salah satu yang terpenting di dalam Manajemen Strategik. Seiring berubahnya waktu suatu pernyataan misi seharusnya selalu direvisi untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi, tetapi revisi tersebut dapat dilakukan jika telah dipersiapkan dengan teliti dan hati-hati. Misi yang baik juga haruslah memfokuskan pada kebutuhan konsumen (customer needs) dan kegunaan (utilities) dari pada sebuah produk. Jika fokus misi terlalu sempit, hanya pada produk, maka suatu saat perusahaan akan mengalami kesulitan manakala produk tersebut sudah tidak disenangi konsumen, Ted Leavitt menyebut kesalahan mendefinisikan misi dengan sebutan Marketing Myopia. Contohnya adalah perusahaan AT&T yang berusaha dalam bidang komunikasi dan bukan telepon serta Perusahaan Avon yang bergerak dalam bidang kecantikan dan bukan lipstik ataupun bedak.
Pernyataan misi dapat bervariasi bentuk, panjang, isi dan spesifikasinya. Pada umumnya terdapat delapan karakteristik penting yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam penyusunan misi perusahaan. Suatu misi yang baik adalah yang dapat menjawab salah satu atau lebih karakteristik berikut ini :
1. Pelanggan. Siapakah nasabah perusahaan?
Kami percaya bahwa tanggung jawab yang paling utama adalah kepada dokter, perawat dan pasien, kepada para ibu dan yang lainnya yang menggunakan jasa dan produk kami (Johnson&Johnson).
2. Produk atau Jasa. Produk utama apakah yang dijual?
Menjadi jaringan rumah makan terkemuka di dunia dengan cara memuaskan permintaan pelanggan akan kualitas, pelayanan cepat pada setiap acara makan dengan menu ayam yang dominan (Kentucky Fried Chicken)
3. Pasar. Dimana perusahaan bersaing?
Akan membuat sebuah perbedaan : produk-produk kami, pelayanan dan keramahan akan menolong orang di seluruh dunia untuk mempertajam cara-cara bisnis dan pendidikan dalam abad ke 21 (Apple Computer).
4. Teknologi. Teknologi dasar apa yang digunakan?
Usaha HP dipusatkan pada pengembangan produk berkualitas tinggi yang akan memberikan kontribusi teknologi unik dan sedemikian inovatifnya sehingga bersedia membayar tinggi (Hewlett-Packard).
5. Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas. Komitmen apa yang dianut untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Melayani kebutuhan seluruh dunia akan pengetahuan, guna mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menghasilkan dan mendistribusikan informasi-informasi berharga dengan suatu cara yang menguntungkan konsumen, karyawan, penulis, investor dan masyarakat (Penerbit McGraw-Hill).
6. Konsep Perusahaan. Apa yang menjadi kekuatan dan keunggulan perusahaan.
Memberikan kualitas sebagai ekspresi sosial (Hallmark).
7. Komitmen terhadap image masyarakat. Apa yang menjadi persepsi masyarakat terhadap perusahaan.
Kami bertanggung jawab kepada masyarakat dimana kami bertempat tinggal dan bekerja dan juga kepada masyarakat dunia (Johnson&Johnson).
8. Komitmen terhadap karyawan. Bagaimana perlakuan perusahaan terhadap karyawannya.
Menghargai karyawannya dengan gaji dan keuntungan-keuntungan yang kompetitif dibandingkan dengan kesempatan kerja di daerah sekitarnya serta memberikan balas jasa atas kontribusi mereka kepada efisiensi operasional perusahaan (Public Service Electric and Gas Company)
Dalam penyusunannya, misi suatu perusahaan dibentuk atau dipengaruhi oleh beberapa elemen, yang harus dipertimbangkan oleh pembuat strategi agar misi tersebut dapat benar-benar mencerminkan apa yang ingin dilakukan oleh perusahaan. Elemen-elemen tersebut berupa :
1. Sejarah masa lalu perusahaan
2. Keinginan dari pemilik atau manajemen puncak.
3. Perubahan lingkungan industri.
4. Keterbatasan sumber daya (tenaga kerja, modal, keterampilan, dst)
5. Keunggulan inti yang dimiliki agar dapat bersaing.
Sebagai contoh adalah sebuah misi dari Bank XYZ yang berbunyi :
” Menjadi lembaga pembiayaan pembangunan terkemuka yang memberikan pembiayaan jangka menengah panjang, jasa-jasa bank umum dan pasar modal serta usaha-usaha lain yang mendukungnya, dan berpedoman pada azas berusaha secara menguntungkan dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi nasional”.
Sedang misi Indosiar di dunia pertelevisian Indonesia adalah :
” Berperan serta memberikan hiburan dan informasi yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia”.
Sumber : Buku Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berpikir Strategik, Agustinus Sri Wahyudi, SE, MBA., 1996.